Law adalah pemakan dari Buah Iblis yang disebut Ope Ope no Mi, yang memungkinkan dia untuk menciptakan bulatan berwarna biru yang dapat melingkupi sebuah wilayah. Dalam wilayah yang telah di lingkupi itu, ia mampu melakukan apa saja yang ada di dalamnya,dengan kata lain. ia bisa "beroperasi" pada apa pun dalam apa saja yang ada di dalam Ruang Operasi(Wilayah yang di lingkupi bulatan biru).
Kelemahan dari teknik ini tampaknya adalah konsentrasi ketika menggunakan teknik ini. Law harus memberikan isyarat pada korbannya dengan mengacungkan jarinya. Tingkat penuh kemampuan ini masih belum diketahui saat ini. Selain itu, ia memiliki kelemahan yang sama seperti semua pengguna Buah Iblis.
Di dalam lingkaran "room" tersebut, Law dapat mengendalikan apapun, termasuk membelokkan serangan musuh. Law pernah menggunakannya saat membelokkan meteor besar yang dijatuhkan Fujitora di Greenbit.
Selain itu, Law juga bisa menggunakan ruangan tersebut untuk melakukan teleportasi. Saat hampir mati di tangan Doflamingo, Law sempat menggunakan "room" dan menukar tubuhnya dengan kayu yang berada di area "room" nya.
Sebagai seorang dokter "Surgeon of the death", kemampuan "room" tersebut juga saat berguna untuk urusan medis. Law sempat menggunakannya saat mengobati anak-anak raksasa dari kecanduan obat-obatan Caesar.
Namun, dibalik kekuatan unik dan merepotkan musuh tersebut, ternyata masih ada kelemahannya. Seperti halnya kemampuan "barrier" milik Bartolomeow, kemampuan "room" milik Law pun ada batasnya. Law tidak bisa sering-sering menggunakannya karena menguras banyak sekali energi.
Oleh karena itu, Law akan bertarung dengan efektif dan efisien, tidak menggebu-gebu seperti Luffy karena dia harus menghemat tenaga. Maka dari itu, law tidak banyak menggunakan kekuatannya selama di Dressrosa, sebagai persiapan untuk melawan Doflaminggo.
Sekian artikel dari One Piece Inside mengenai Kekuatan Buah Setan Trafalgar Law - Ope Ope no Mi, yang dapat menambah pengetahuan kalian tentang One Piece.
Lihat juga:
Daftar Kekuatan Buah Setan One Piece (Logia, Zoan, Paramecia)

0 komentar :
Posting Komentar